5 Alasan RRQ Tumbang – Babak Knockout Stage M6 World Championship 2024 memasuki hari ke-2 dengan menyuguhkan salah satu laga paling dinantikan oleh pencinta Mobile Legends di Indonesia: RRQ Hoshi vs Team Liquid ID. Pertandingan berlangsung pada Minggu (8/12/2024) pukul 18.00 WIB, mempertemukan dua tim terbaik asal Indonesia dalam laga penuh tensi tinggi.
Pertandingan ini menjadi pertemuan perdana kedua tim di M6, setelah terakhir kali bertemu di grand final MPL ID Season 14. Kali ini, RRQ Hoshi dan Team Liquid ID bertarung memperebutkan slot menuju final upper bracket di Knockout Stage.
Hasil Pertandingan
Setelah pertarungan sengit, hasil akhir tidak berpihak kepada RRQ Hoshi. Mereka harus mengakui keunggulan Team Liquid ID, yang berhasil melaju ke final upper bracket. Di babak selanjutnya, Team Liquid ID akan menghadapi tim kuat Fnatic Onic PH untuk memperebutkan tiket ke grand final M6.
Meski RRQ Hoshi harus turun ke lower bracket, perjuangan mereka di M6 masih belum selesai. Pertandingan ini membuktikan kualitas tinggi dari skena esports Indonesia, dengan dua tim yang menunjukkan strategi dan performa luar biasa di panggung dunia.
Mengapa RRQ Hoshi Kalah dari Team Liquid ID di Semi Final Upper Bracket M6?
Pertandingan RRQ Hoshi vs Team Liquid ID di semi final upper bracket M6 World Championship 2024 menjadi salah satu laga paling seru. Namun, hasil akhirnya menyisakan kekecewaan bagi penggemar RRQ Hoshi, yang harus menerima kekalahan dengan skor 3-2. Berikut adalah beberapa sebab di balik kekalahan mereka:
1. Kesalahan Fatal pada Draft Pick Game Pertama
RRQ Hoshi melakukan beberapa kesalahan signifikan saat fase draft pick di game pertama:
- Tidak mengamankan hero Suyou, meski tahu itu adalah pilihan potensial bagi TLID.
- Memilih Chou dan Valentina, yang terbukti kurang efektif melawan kombinasi TLID.
Kesalahan ini memberikan TLID keunggulan dalam objektif, membuat RRQ tertinggal sejak awal permainan.
2. Dominasi Suyou oleh Faviannn
Hero Suyou yang dimainkan oleh Faviannn menjadi kunci kemenangan TLID di game pertama. Dengan kontribusi besar dalam:
- Team fight.
- Mengontrol hutan milik RRQ.
- Mencuri objektif seperti turtle dan lord.
Faviannn bahkan menjadi MVP dengan total damage 49,6 ribu dan KDA 4/0/5, yang membuat RRQ kewalahan.
3. Agresivitas Hilda dari Aran
Pada game pertama dan kedua, Hilda yang dimainkan Aran menunjukkan permainan agresif yang sangat sulit diatasi RRQ.
- Di game pertama, Hilda terus memberikan tekanan tinggi pada RRQ.
- Di game kedua, Hilda membantu menciptakan zona nyaman bagi TLID untuk mengamankan objektif.
Kehadiran Hilda menjadi faktor besar di balik dominasi TLID.
4. Novaria dari Yehezkiel Mengubah Permainan di Game Kedua
Yehezkiel dengan hero Novaria menjadi game changer di game kedua.
- Momen penting terjadi saat RRQ berusaha mengamankan lord, tetapi Fredrinn dari Sutsujin tumbang akibat serangan Novaria.
- Pada menit ke-21, Novaria berhasil menggagalkan inisiasi RRQ, yang akhirnya memicu wipe out untuk kemenangan TLID di game kedua.
5. Gagal Reverse Sweep di Game Kelima
Game kelima menjadi momen pahit bagi RRQ:
- Aran dengan ultimate Hylos dan Widy dengan inisiasi Chou memastikan kemenangan TLID.
- Tekanan tinggi dari TLID membuat RRQ tidak mampu bangkit, sehingga gagal melakukan reverse sweep.
Kesimpulan dan Harapan untuk RRQ Hoshi
Kekalahan ini membuat RRQ Hoshi turun ke lower bracket, sementara TLID memastikan posisi di final upper bracket dan menjadi Top 3 di M6 World Championship.
Meski kalah, harapan masih ada bagi RRQ untuk melaju ke grand final. Mereka harus memenangkan setiap laga di lower bracket. Ayo terus beri dukungan untuk RRQ Hoshi, dan semoga mereka bisa bangkit di lower bracket!
Baca juga artikel kesehatan lainnya.